JAKARTA, iNews.id - Pasukan Garuda atau Kontingen Garuda (Konga) menorehkan beberapa kisah melegenda saat menjalankan misi perdamaian di luar negeri. Salah satunya saat 30 prajurit berhasil menaklukkan 3.000 tentara pemberontak di Kongo setelah menggunakan taktik hantu putih atau Les Spiritesses.
Diketahui 30 anggota Pasukan Garuda yang dikerahkan itu merupakan prajurit TNI dari satuan RPKAD atau Kopassus saat ini. Mereka menggunakan taktik menyamar tersebut karena tahu pasukan pemberontak memiliki kepercayaan mistis takut kepada hantu putih dengan bau bawang yang menyengat.
Dalam buku biografi berjudul “Kemal Idris, Bertarung dalam Revolusi” terbitan Sinar Harapan, Persatuan Bangsa Bagsa (PBB) memerintahkan Indonesia untuk mengirimkan pasukan perdamaian ke Negara Republik Demokratik Kongo, Afrika. Pasukan ini dipimpin Letjen (Purn) Kemal Idris.
Pasukan perdamaian Indonesia itu kemudian diberi nama Kontingen Garuda III (Konga III). Anggotanya diambil dari Batalyon 531 Raiders, satuan-satuan Kodam II Bukit Barisan, Batalyon Kavaleri 7, dan unsur tempur lainnya, termasuk Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Kemal Idris yang saat itu masih berpangkat Brigjen berangkat dengan kekuatan 3.457 tentara pada Desember 1962. Mereka ditugaskan di Albertville, Kongo selama 8 bulan di bawah naungan United Nations Operation in the Congo (UNOC).
Daerah yang menjadi medan operasi pasukan Konga III terkenal sangat berbahaya. Pasalnya, milisi pemberontak dengan pimpinan Moises Tsombee kerap membuat kekacauan di sana. Selain itu, para pemberontak juga berusaha untuk merebut daerah tersebut karena kaya akan sumber daya mineral.
Satu saat markas Konga III yang berisi 300 personel diserbu 2.000 pasukan pemberontak Moises Tsombe. Mereka mengepung markas Konga III. Pasukan Konga III mati-matian mempertahankan markasnya sehingga baku tembak sengit tak terhindarkan saat dini hari.