Kisah K’tut Tantri, Perempuan Skotlandia yang Siarkan Kemerdekaan Indonesia ke Dunia

Ajeng Wirachmi
Muriel Stuart Walker alias K'tut Walker, perempuan Skotlandia yang menyiarkan kemerdekaan Indonesia ke dunia. (Foto: Kemendikbudristek)

JAKARTA, iNews.id - K’tut Tantri mungkin masih kurang dikenal sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal, perempuan kelahiran Skotlandia ini membantu rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan menyiarkan kemerdekaan.

K’tut Tantri lahir dengan nama asli Muriel Stuart Walker di Glasgow, Skotlandia pada 19 Februari 1898. Dia pindah ke California, Amerika Serikat (AS) bersama ibunya di masa Perang Dunia I. Di situ, dia menikah dengan pria AS bernama Karl Jeaning Pearson. 

Pada tahun 1932, Muriel Stuart Walker pindah ke Bali dan melanjutkan hidupnya. Kepindahannya ke Bali itu disebabkan karena terpesona dengan film berjudul "Bali The Last Paradise" yang ditontonnya di bioskop. 

Nama K’tut Tantri dia dapatkan ketika mengunjungi istana di Bali. Kala itu, dia sedang berkeliling dengan mobilnya yang ia beli di Batavia (kini Jakarta).

Awalnya, dia mengira istana itu merupakan pura. Namun belakangan, dirinya menyadari lokasi yang dia singgahi tersebut merupakan kerajaan. 

Dia pun disambut dengan hangat oleh Raja Bangli Anak Agung Gede. Tak hanya itu, dia diangkat sang Raja sebagai anak keempat dan diberi nama K’tut Tantri. Dalam perjalanan hidup selanjutnya, ia menyamarkan nama asli sang ayah angkat sehingga tidak ada yang mengetahuinya.

Di Bali, dia banyak berdiskusi dengan Pangeran Anak Agung Nura, anak Raja Bangli Anak Agung Gede. Pangeran Nura menimba pendidikan di Belanda dan Jerman selama beberapa tahun. Topik bahasan yang menjadi kesenangan keduanya berpusat pada dunia politik. 

Saat Bali mulai diduduki Jepang, Tantri berhasil kabur ke Surabaya dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat yang anti-Jepang. Sebuah pengalaman pahit sempat dirasakan Tantri kala dia ditangkap tentara Jepang. Tantri harus menjalani proses pemeriksaan selama berbulan-bulan karena dianggap melakukan aktivitas terselubung alias bawah tanah.

Dia juga dituduh sebagai mata-mata atau agen rahasia AS. Padahal, dia sudah menjelaskan dirinya tidak memiliki hubungan sama sekali dengan pemerintah AS. Selama pemeriksaan itu, dia juga kerap mengalami siksaan sampai hampir dibunuh. Karena kesehatannya terus menurun, Tantri dibawa ke rumah sakit dan di sana lah dia mendengar proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Sementara itu, Bung Tomo mengetahui keberadaan K’tut Tantri. Pahlawan asal Surabaya itu juga mengetahui cerita Tantri dan keteguhan hatinya membela Indonesia.

Maka dari itu, Bung Tomo beserta tentara Indonesia membantu membebaskan Tantri dari belenggu Jepang. Tantri pun dihadapkan pada dua pilihan, bergabung dengan para pejuang atau dikembalikan ke negara asal dengan pengawalan ketat prajurit Indonesia. Tantri mantap memilih untuk berjuang dan bergabung dengan prajurit Tanah Air.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Nasional
5 hari lalu

Indonesia Dapat 91 Emas di SEA Games 2025, Prabowo: Agak Pusing Bonusnya Besar

Nasional
5 hari lalu

Prabowo Semringah Indonesia Raih 91 Emas di SEA Games 2025

Nasional
14 hari lalu

Prabowo Bertemu Putin di Moskow, Bahas Penguatan Perdagangan RI-Rusia

Nasional
14 hari lalu

Kelakar Prabowo saat Undang Putin ke Indonesia: Jangan ke India Saja

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal