JAKARTA, iNews.id - Ibadah puasa dilaksanakan setiap muslim di seluruh dunia, tak terkecuali di Rusia. Pengalaman tersebut juga dirasakan oleh salah satu mahasiswa asal Indonesia bernama Akbar Rizkiatallah Pangestu.
Abay, sapaan akrabnya merupakan mahasiswa S1 di RUDN University, Rusia. Tahun 2023 merupakan pengalaman tahun keduanya puasa di negara dengan julukan Beruang Merah ini.
Menurut Abay, melaksanakan puasa di Rusia tidak sama dengan di Indonesia. Bahkan, suasananya dinilai tidak seperti bulan Ramadan pada umumnya karena banyak yang tidak melaksanakan puasa.
"Jadi di Rusia pada dasarnya vibes-nya nggak sama dengan indonesia. Di sini kita biasa melihat orang nggak puasa, jadi kalo kita bicara vibes-nya kaya bukan Ramadan," ucap dia saat berbincang dengan iNews.id baru-baru ini.
Meskipun begitu, kata Abay, ada beberapa tempat yang memiliki suasana seperti Ramadan, salah satunya di Masjid Prospekt Mira. Masjid ini merupakan yang terbesar di Moskow dan selalu dipenuhi oleh umat Islam.
"Mayoritas lingkungan Muslim semua, bukan asli Rusia tapi imigran dari pecahan Rusia kayak Uzbekistan, Kazastan. Jadi di sana paling sering ngadain bukber, tarawih bareng, ramai di sana," kisahnya.
Abay mengatakan makanan khas yang selalu menemani acara bukber di Masjid Prospekt Mira adalah Nasi Plov atau sejenis nasi kebuli di Indonesia. Selain itu, ada juga Shaurma yang memiliki bentuk layaknya kebab dengan ukuran yang besar dan sering menjadi pilihan untuk berbuka puasa.
"Itu makanan besar dan harganya murah, jadi Shaurma pilihan mayoritas untuk buka puasa," tutur Abay.