Nama-nama dalam daftar itu sudah melalui seleksi ketat sebelum diserahkan kepada Soeharto. Setelah menerima, Soeharto lalu meneliti setiap nama.
Dari daftar yang diusulkan, Soeharto mencoret salah satu nama dengan memberikan penjelasan detail kelemahan-kelemahannya sehingga tidak layak dicalonkan menjadi Anggota DPR/MPR-RI. Dari kejadian itu, Cosmas Batubara mengetahui bahwa Soeharto tidak asal memilih.
Dia menggunakan data-data yang dikumpulkan oleh berbagai sumber, sehingga informasi yang diterima lengkap.
"Menurut saya cek dan ricek itu merupakan hal yang sangat baik. Itu yang menyebabkan, jika Pak Harto sudah memilih orang, biasanya jarang diubah lagi karena proses pemilihannya cukup panjang dan lama. Dengan begitu, apa yang sudah diputuskan biasanya menjadi sangat akurat dan tidak menimbulkan masalah," kata Cosmas Batubara dikutip dari buku yang sama.