CIMAHI, iNews.id - Jajang Komar (43 tahun) salah satu penyandang disabilitas sensorik netra yang telah menggeluti pengobatan tradisional terfleksi selama 12 tahun membuat keputusan besar dalam hidupnya. Di tengah keterbatasan menikmati indahnya dunia, ia tetap mampu menata masa depannya.
Bahkan masa depan kaumnya, penyandang disabilitas sensorik netra dengan mendirikan usaha klinik pijat.
"Kurang lebih 12 tahun saya bekerja di klinik pijat refleksi. Saya punya pikiran gak mungkin selamanya kerja di orang. Saya mau membantu sesama saya (PD Sensorik Netra), jadi saya putuskan resign dan nekat buka usaha sendiri," kata Jajang dikutip dalam rilis resmi Kemensos, Rabu (4/1/2023).
Pria asli Garut, Jawa Barat ini mengenal refleksi sejak 2002 saat mengikuti pelatihan massage di Sentra Wyata Guna Bandung, salah satu UPT milik Kemensos. Dengan tekun ia mengikuti pelatihan selama setahun, akhirnya ia menjadi salah satu peserta berprestasi.
Ia memulai kariernya di tahun 2004, bekerja di klinik pijat refleksi Indra Raba Bandung. Tahun 2005 pindah ke klinik pijat lainnya untuk menambah pengalaman. Hingga di tahun 2008, ia bekerja di Klinik Pijat Jarima sampai 8 tahun lamanya.