Jajang tidak lupa untuk tetap meng-upgrade kemampuan diri. Saat ia bekerja, ia sambil melanjutkan pendidikan S-1 dengan jurusan Tarbiah - Pendidikan Agama Islam di STAI YAPATA Al Jawami di Cileunyi.
Lulus di tahun 2020, Kemudian Jajang ikut pelatihan komputer akuntansi di Sentra Wyata Guna Bandung selama 4 bulan. Katanya, ilmu ini penting untuk pencatatan keuangan usaha pijat refleksinya.
Pasca-pelatihan, Jajang pun diberikan bantuan laptop dari Sentra Wyata Guna Kemensos untuk menunjang usahanya. Ini menjadi upaya Kemensos untuk memonitor dan mendampingi penerima manfaat hingga mandiri.
Setelah diterapkan, pencatatan keuangan Jajang semakin rapih, sehingga tabungannya telah cukup untuk membuka cabang klinik pijat refleksi. Akhirnya, di tahun 2021, Jajang membuka cabang klinik pijat refleksi di Bandung Barat dengan karyawan berjumlah 3 orang.
Di masa itu, tepat di kondisi pandemi, di tengah banyak usaha gulung tikar, ia masih mampu bertahan. "Tetap buka, tapi menerapkan protokol kesehatan. Minimal bisa untuk makan bareng teman-teman." ujar dia.