Jerit tangis anak-anak dan ibu-ibu memekakkan telinga. Dalam keremangan pandangannya, dia masih sempat melihat para penduduk bergelimpangan.
“Waktu itu saya melihat banyak sekali warga yang bergelimpangan diangkut ke dalam truk,” katanya.
Gas beracun CO2 yang keluar dari kawah sama sekali tidak ada tanda-tanda. Hanya terlihat dari kawah Timbang muncul seperti asap putih. Gas CO2 tidak berwarna dan tidak berbau serta hanya bisa dideteksi menggunakan alat khusus.
Peristiwa memilukan itu membuat Pemkab Banjarnegara menghapus dua dusun tersebut dari peta. Mereka kemudian diikutkan dalam program transmigrasi ke Sumatra.
“Memang waktu itu, Pemkab mengambil kebijakan untuk bedol desa di sekitar kawah Timbang, karena amat membahayakan. Mereka ditransmigrasikan ke Sumatera supaya wilayah setempat kosong,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Andri Sulistyo.