Koalisi Prabowo-Sandi sebelumnya menyebutkan, berdasarkan data yang mereka terima dari sejumlah 137.356.266 pemilih yang terdata dalam DPS, ditemukan pemilih ganda sebanyak 25.410.615 orang.
Jumlah suara ganda sebanyak 25 juta itu sama besarnya dengan 18 persen suara nasional, sehingga koalisi Prabowo-Sandi menginginkan agar suara publik harus dijaga kedaulatannya.
Mustafa berharap agar KPU terbuka mengenai DPS tersebut sebelum penetapan dilakukan. Jumlah yang berkurang atau bertambah harus disampaikan kepada publik perihal kejelasannya.
"Serahkan juga kepada masyarakat biar kemudian semua bisa bekerja membantu, bukan hanya koalisi Prabowo-Sandi tapi juga koalisi Pak Jokowi-Pak Maruf Amin memerlukan hal yang sama. Ini bukan masalah koalisi. Kami berkumpul kemarin di partai koalisi ya kita saling cross-check dan menyampaikan sikap bersama," ucapnya.