JAKARTA, iNews.id, - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirimkan surat permohonan ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM untuk mencegah Direktur Utama PT PLN (Persero) nonaktif Sofyan Basir ke luar negeri. Sofyan telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait proyek PLTU Riau-1.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, pencegahan dilakukan untuk kepentingan penyidikan. Pencegahan dilakukan sejak Kamis (25/4/2019).
"Pencegahan ke luar negeri atas nama SFB (Sofyan Basir) terhitung mulai 25 April 2019 hingga enam bulan ke depan,” ujar Febri melalui pesan singkat, Jumat (26/4/2019).
Mengenai kapan pemeriksaan dilakukan terhadap Sofyan, Febri mengaku belum mengetahui. Pemanggilan tersangka bergantung pada kebutuhan penyidik.
KPK menetapkan Sofyan Basir sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait kesepakatan kerja sama proyek PLTU Riau-1. Penetapan itu berdasarkan analisis sejumlah keterangan saksi dan fakta-fakta yang muncul di persidangan.