Secara umum, Panutan berpendapat, konflik Rusia dan Ukraina bisa memberikan dampak besar berupa kenaikan harga secara global pada tiga sektor utama, di antaranya, energi, pertanian dan manufaktur.
Seperti diketahui, Rusia merupakan produsen minyak terbesar ketiga di dunia dan memenuhi 11% dari kebutuhan minyak global. Namun dari segi konsumsi mereka hanya 4%. Selain itu, Rusia juga produsen gas terbesar dan produsen batu bara ke enam terbesar di dunia.
“Perang akan menyebabkan melambungnya harga minyak dunia, gas dan batu bara. Harga minyak untuk jenis Brent sudah mencapai US$101,68/barel,” kata Panutan menjelaskan.
Dari sisi pertanian, lanjut Panutan, Rusia bersama dengan Ukraina merupakan pemasok 29% kebutuhan gandum global, 17% pasokan jagung dan 76% minyak goreng dari jenis bunga matahari.