Adapun dari sisi industri manufaktur, Rusia memasok 35% kebutuhan paladium, 10% platinum, 6% aluminium, 5% nikel dan biji baja 4%.
“Kenaikan harga metal tersebut akan menyebabkan kenaikan biaya bahan baku terutama untuk industri manufaktur otomotif dan elektronik,” kata Panutan.
"Selain itu akan terjadi kenaikan harga emas disebabkan emas menjadi alat tukar paling aman selama terjadi perang dan merupakan medium penyimpanan aset konvensional," pungkasnya.