JAKARTA, iNews.id - Beberapa hari ini Gerakan Anti Radikalisme (GAR) menjadi perhatian masyarakat. Meski berisikan alumni dari Institut Teknologi Bandung (ITB), GAR menyatakan bahwa bukan bagian dari institusi ITB maupun Ikatan Alumni (IA) ITB.
Nama GAR mencuat setelah melaporkan Presidium KAMI Din Syamsudin terkait isu radikalisme. Menurut GAR, hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap kode etik dan disiplin aparatur sipil negara (ASN).
“Kami tidak berada di bawah institusi ITB maupun IA ITB,” kata juru bicara GAR ITB Shinta Madesari, Minggu (14/2/2021).
Dia mengemukakan, GAR berisikan alumni ITB yang menekankan pentingnya bersuara dalam masalah-masalah etika, moral dan nilai.
“GAR ITB adalah sekelompok alumni ITB yang concern dengan keadaan kampusnya dan berpendapat bahwa harus ada yang bersuara dan mengawal masalah-masalah etik, moral, dan values (nilai-nila) di keluarga besar ITB,” ujarnya.