Selama periode ini, terjadi persaingan sengit antara negara-negara Eropa untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Asia. Portugal menjadi kekuatan Eropa pertama yang mencapai Hindia Timur pada akhir abad ke-15.
Mereka mendirikan pos perdagangan di Malaka, yang kemudian menjadi pusat penting bagi perdagangan rempah-rempah.
Namun, dominasi Portugis tidak bertahan lama karena Spanyol dan Belanda juga terlibat dalam persaingan ini. Spanyol, dengan penjelajah seperti Magellan, mencoba menguasai jalur perdagangan Timur melalui Amerika.
Sementara itu, Belanda melalui Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) atau Perusahaan Hindia Timur, mendirikan monopoli perdagangan dan kolonialisme di kepulauan Indonesia.
Itulah latar belakang kedatangan bangsa barat ke Indonesia.
Dari yang tadinya hanya mencari rempah untuk perdagangan, kemudian muncul keinginan untuk menguasai dan melakukan penjajahan di Nusantara.