JAKARTA, iNews.id - Latar belakang lahirnya reformasi banyak dituliskan di dalam sejarah politik Indonesia. Sejumlah peristiwa pada akhir tahun 1990-an tercatat sebagai momen krusial yang mengubah arah bangsa ini secara dramatis.
Era reformasi, yang dimulai pada tahun 1998, menjadi tonggak bersejarah yang mengakhiri kekuasaan Orde Baru yang telah berlangsung selama 32 tahun di bawah kepemimpinan Soeharto. Untuk memahami latar belakang kelahiran reformasi, mari kita lihat serangkaian peristiwa yang menjadi pemicunya.
Tahun 1997 menjadi saksi terjadinya krisis ekonomi hebat di sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia. Krisis finansial global melanda dan Indonesia menjadi salah satu korban terparah. Kejatuhan nilai rupiah terhadap dolar menciptakan kepanikan di kalangan masyarakat. Mereka berbondong-bondong menukarkan rupiah ke dolar, menciptakan tekanan ekonomi yang luar biasa.
Pada puncak ketidakpuasan rakyat terhadap kondisi ekonomi yang merosot, muncul demonstrasi massa yang menentang rezim Orde Baru. Mahasiswa dan masyarakat umum bersatu untuk menyuarakan tuntutan keadilan dan perubahan. Akhir era Orde Baru ditandai oleh protes-protes mahasiswa yang menggema di jalan-jalan. Tuntutan agar Soeharto mundur dari jabatannya akhirnya terwujud pada bulan Mei 1998.
Pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto tercemar oleh praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Banyak institusi dan pejabat negara terlibat dalam tindakan korupsi yang merugikan negara. Ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang tidak profesional dan penuh penyimpangan menjadi pemicu utama munculnya gerakan reformasi.
Sistem hukum di Indonesia pada masa Orde Baru tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Hal ini menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum yang adil dan merata. Kondisi ini memberikan ruang bagi pelanggaran hak asasi manusia dan tindak kekerasan yang tidak mendapatkan sanksi yang layak.
Sebelum memahami lebih dalam latar belakang Reformasi, penting untuk memahami perbedaan antara masa Orde Baru dan Reformasi. Indonesia dapat dibagi menjadi lima masa, yaitu Kemerdekaan, Parlementer, Demokrasi Terpimpin, Orde Baru dan Reformasi. Era Reformasi adalah periode transisi yang dimulai setelah turunnya Soeharto pada tahun 1998.
Pada masa Orde Baru, kebebasan pers dibatasi, media dikendalikan oleh pemerintah, dan muncul ketidaksetaraan dalam masyarakat. Krisis sosial, termasuk kerusuhan berbasis SARA, menandai periode ini. Perasaan ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang otoriter dan jawasentris semakin tumbuh.
Reformasi dimulai sebagai respons terhadap berbagai krisis yang melanda Indonesia. Krisis ekonomi, hukum, politik, keamanan, dan sosial budaya mendorong munculnya tuntutan reformasi. Tujuannya mencakup perbaikan sistem pemerintahan, penegakan hukum yang adil dan kesejahteraan masyarakat.