Sebelumnya situasi sudah memanas sejak terjadinya pengurangan divisi pada brigade Angkatan Darat. Di saat itu divisi hanya menyisakan Resimen Infanteri 44 TT I BB. Beberapa tokoh dan perwira militer yang bertugas di daerah merasa kecewa dengan keputusan tersebut.
Melihat pemberontakan PRRI yang terjadi di beberapa wilayah, pemerintah pusat membentuk operasi penumpasan. Operasi penumpasan tersebut dibentuk dari gabungan empat matra yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Angkatan Perang RI atau APRI.
Operasi penumpasan PRRI itu dinamakan Operasi Tegas yang dipimpin oleh Letkol Kaharudin Nasution. Kemudian operasi-operasi lainnya dilanjutkan pada Operasi 17 Agustus yang dipimpin oleh Kolonel Ahmad Yani, Operasi Sadar oleh Letkol Ibnu Sutowo dan Operasi Saptamarga oleh Jatikusumo.
Berbagai dampak muncul akibat dari PRRI ini diantaranya memakan korban jiwa hingga 22.174 jiwa, 4.360 luka dan 8.072 orang ditahan.
Terjadinya perpecahan antara hubungan persaudaraan di daerah.
Kondisi ekonomi menjadi terganggu dan adanya inflasi dan deflasi yang terjadi di beberapa daerah. Serta seluruh instansi pendidikan ditutup sementara lantaran para akademisinya terlibat dalam Pemberontakan PRRI.
Demikian ulasan mengenai latar belakang PRRI, kronologi, dan dampaknya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pembaca di mana pun berada.