Namun, majelis hakim berpendapat karena Sofyan tidak mengetahui akan adanya penerimaan suap oleh Eni Maulani Saragih dari Johanes Budisutrisno Kotjo, terdakwa Sofyan tidak terbukti melakukan tindak pidana pembantuan.
"Sehingga, semestinya jika majelis hakim berpendapat seperti itu, seharusnya putusan yang dihasilkan adalah putusan lepas (ontslag)," ucap Febri.
Dari hasil analisis, kata Febri, KPK menemukan sejumlah bukti dan fakta yang belum dipertimbangkan majelis hakim tingkat pertama di Pengadilan Tipikor.
Pertama, keterangan Eni Saragih bahwa dia pernah menyampaikan pada Sofyan Basir jika dia ditugaskan oleh Setya Novanto untuk mengawal proyek Johanes Kotjo guna mendapatkan proyek pembangunan PLTU Riau-1 demi kepentingan pengumpulan dana partai.
Selanjutnya, Eni juga meminta Sofyan bertemu Novanto. Pertemuan akhirnya terjadi dan di sana ada pembicaraan agar proyek PLTU 35.000 Megawatt di Jawa dikerjakan oleh Kotjo.