Lima Fakta Benny Wenda, Dipenjara karena Pembakaran Kantor Polisi dan Kabur ke Inggris

Djairan
Lima fakta Benny Wenda yang mendeklarasikan secara sepihak pembentukan negara Papua. (Foto: Istimewa)

2. Benny Wenda dan Keluarga Memilih NKRI

Setelah keluarganya memilih bergabung dengan NKRI, Wenda bersekolah. Pendidikannya sepenuhnya tentang Indonesia. Saat di sekolah, Wenda mengklaim dirinya mendapat perlakuan rasis karena berbeda dari siswa lainnya, yang merupakan anak transmigran dari Jawa dan Sulawesi.

Dalam situsnya dia menyebut dirinya dicap sebagai anak 'bodoh', 'primitif', dan 'kotor'. Peristiwa masa kecilnya itu yang akhirnya membentuk kepribadiannya hingga membuat Wenda mantap mengambil peran dalam kepemimpinan di Papua.

3. Benny Wenda Dipenjara

Setelah era pemerintahan Soeharto berakhir, gerakan referendum dari rakyat Papua yang menuntut kemerdekaan kembali bergelora. Saat itu, Wenda melalui organisasi Dewan Musyawarah Masyarakat Koteka (Demmak) menuntut pengakuan dan perlindungan adat istiadat suku Papua. Mereka menolak apapun yang ditawarkan pemerintah, termasuk otonomi khusus.

Pertentangan Wenda berbuntut serius. Dia kemudian dipenjara pada 2002 di Jayapura. Dia disinyalir mengerahkan massa untuk membakar kantor polisi, hingga harus dihukum penjara. Dia disidang pada September 2002 dan akhirnya tetap dipenjara. Wenda dan tim pembelanya menilai persidangan itu cacat hukum.

4. Kabur dan Jadi Warga Negara Inggris

Wenda berhasil kabur dari tahanan pada Oktober 2002. Dibantu aktivis kemerdekaan Papua Barat, dia diselundupkan ke Papua Nugini. Atas bantuan LSM Eropa dia melakukan perjalanan ke Inggris, di sana Wenda diberikan suaka politik. Sejak 2003, dia dan istrinya Maria serta anak-anaknya memilih menetap di Inggris.

Pada 2011, pemerintah Indonesia pernah mengeluarkan Red Notice dan Surat Perintah Penangkapan Internasional untuk menangkap Wenda atas kejahatan yang ditujukan padanya. Wenda mengklaim Red Notice itu sudah dicabut.

Kini Wenda berstatus sebagai warga negara Inggris. Dia mendapatkan Freedom of Oxford atau penghargaan tertinggi di kota Oxford, Inggris. Wenda juga mengklaim telah dinominasikan untuk mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Daftar Nama 3 Prajurit TNI di Papua Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa, Anggota Koops Habema

Nasional
2 hari lalu

Salut! 3 Prajurit TNI Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa usai Operasi Hadapi KKB OPM

Nasional
8 hari lalu

Gempa Besar Magnitudo 6,6 Guncang Sarmi Papua, Tak Berpotensi Tsunami

Nasional
9 hari lalu

Wakil Ketua DPD Desak Aparat Usut Tuntas Guru Tewas hingga Pembakaran Sekolah di Papua

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal