JAKARTA, iNews.id – Era disrupsi membuat masyarakat Indonesia semakin dekat dengan platform digital dalam lini kehidupannya. Saat ini, sebagian besar kebutuhan diselesaikan melalui media digital, mulai dari bekerja, belajar, belanja, dan lain sebagainya.
Meski memberikan banyak dampak positif, berbagai hal penting harus terus diperhatikan demi menjaga kenyamanan berselancar di dunia digital, salah satunya adalah netiket. Hal ini menjadi salah satu pilar yang sangat substansial dalam mewujudkan masyarakat digital yang berliterasi digital.
Netiket sendiri merupakan gabungan dari kata network dan etiquette. Istilah ini digunakan untuk menyebut etiket dalam internet, atau beretika selama berkomunikasi di internet. Hal ini disampaikan pula oleh aktris Yuki Kato dalam webinar Live Webi+.
“Menurut aku, netiket itu perilaku kita sebagai netizen di sosial media, bukan hanya content creator. Setiap manusai harus mempunyai etika yang baik dimana pun kita berada. Walaupun di sosial media,” ujarnya.
Hal senada pun disampaikan oleh Wakil Ketua Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi Anita Wahid. Menurutnya, sebagian besar aktivitas di dunia digital pada prinsipnya berinteraksi dengan orang lain, tak terkecuali di dunia digital.