Keterbatasan waktu membuat dia harus bergerak cepat menyusun strategi kreatif untuk menarik simpati publik dengan mencanangkan sebuah tagline yakni, Golkar Bersih Golkar Bangkit yang menurutnya sangat bertenaga dan bergema ke seantero negeri.
Selain itu, selama dua tahun terakhir dia menerapkan sanksi tegas berupa pemberhentian dari semua posisi di internal partai, terhadap kader yang terlibat korupsi. "Golkar punya komitmen terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia. Walaupun citranya belum pulih, Partai Golkar tetap percaya diri memasuki gelanggang Pemilu serentak di tahun 2019," katanya.
Usahanya dinilai tidak sia-sia, Partai Golkar berhasil mematahkan prediksi sejumlah kalangan yang menyebutkan Parta Golkar akan berada di posisi ketiga di bawah PDIP dan Partai Gerindra.
"Namun ternyata perolehan kursi Golkar diluar perkiraan banyak pihak karena mampu bertahan sebagai pemenang kedua dengan memperoleh 85 kursi DPR," katanya.