Mahfud MD Imbau di Masa Pandemi Pemberitaan Media Lebih Memotivasi Masyarakat 

Kurnia Illahi
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. (Foto: Antara).

Mantan anggota Dewan Pers, Imam Wahyudi yang juga hadir dalam pertemuan ini menyampaikan, esensi dari kemerdekaan pers, yaitu pers mengatur diri sendiri. 

“Pers bukan hanya membuat peraturannya sendiri, tapi juga menertibkan dirinya sendiri. Tapi kenyataannya, pers tidak sanggup mengatur diri sendiri” katanya.

Dia juga meminta pemerintah dan penegak hukum bersikap fair dalam menangani kasus sengketa pers. "Mumpung ada Pak Mahfud, Mohon Pak, saat ada kasus pers di mana Dewan Pers sudah menyelesaikan, tolong itu dihormati oleh polisi dan kejaksaan. karena kalau keputusan Dewan Pers tidak dihormati, Dewan Pers tidak punya kekuatan dirinya sendiri, mengatur masalah pers," katanya. 

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Wenseslaus Manggut mengusulkan agar ada rapor yang dikeluarkan Dewan Pers secara rutin kepada media supaya berhati-hati dalam memproduksi konten berita. 

"Saya kira yang relevan untuk internal industri media, mungkin memang perlu kita supaya ada rapor atau apa yang sifatnya mingguan. Mungkin dari dewan pers misalnya perlu didata teman-teman yang melanggar, tanpa menunggu pengaduan, karena kalau menunggu pengaduan prosesnya akan lama. Kalau tidak mengadu, teman-teman yang menulis salah, ya dia merasa aman-aman saja," ucapnya. 

Menurut Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Yadi Hendriana, industri pers berkembang sangat pesat sehingga situasinya berbeda dengan sebelum reformasi. Dia menilai di era digital saat ini, media online yang mendominasi. 

"Satu media online rata-rata per hari harus menerbitkan di atas 500 artikel. Artinya, bagi seorang Pemred itu adalah tantangan yang luar biasa. Sulit bagi Pemred bisa mengontrol 500-1.000 artikel per hari. Sementara kompetensi dari teman-teman jurnalis belum sepenuhnya memenuhi persyaratan, bagaimana seorang jurnalis harus bekerja," katanya yang juga salah satu pimpinan media nasional tersebut. 

Jurnalis senior dan mantan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Bambang Harymurti mengusulkan agar Dewan Pers mengaudit media-media nasional dan memberi peringkat khusus tentang kualitas jurnalistik masing-masing. 

“Misalnya nanti diberi tanda hijau, kuning, atau merah, yang memandakan kualitas berita-berita medianya, agar publik sejak awal tahu sedang berurusan dengan media jenis apa” ucapnya yang juga mantan anggota Dewan Pers.

Acara ini juga dihadiri  Ketua Dewan Pers, M. Nuh, para anggota dewan pers, pimpinan asosiasi pers, antara lain PWI, AJI, AMSI, SPS dan para pemimpin redaksi. Kemudian, hadir juga Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi dan Juru Bicara Menteri BUMN, Arya Sinulingga. 

Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait
Nasional
1 hari lalu

Mahfud MD Soroti Kasus Sengketa Lahan JK di Makassar: Modus Umum Mafia Tanah

Nasional
2 hari lalu

Mahfud MD Bantah Pernah Sebut Ijazah Jokowi Asli atau Palsu, Minta UGM Segera Konfirmasi

Nasional
2 hari lalu

Roy Suryo Cs Jadi Tersangka, Mahfud MD: Hanya Hakim yang Bisa Buktikan Ijazah Jokowi Asli atau Palsu! 

Nasional
6 hari lalu

Daftar 10 Anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie Jadi Ketua  

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal