JAKARTA, iNews.id - Kebutuhan energi di sektor industri terus meningkat seiring pertumbuhan produksi, ekspansi pabrik, dan meningkatnya tuntutan efisiensi operasional.
Di saat yang sama, tekanan global untuk menekan emisi karbon mendorong banyak perusahaan mencari sumber energi alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan. Energi surya menjadi salah satu solusi yang paling cepat berkembang, sejalan dengan arah kebijakan transisi energi bersih di tingkat global maupun nasional.
Sebagai pionir solusi energi surya untuk sektor industri, SUN Energy mendukung adopsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai fasilitas manufaktur di Indonesia untuk membantu perusahaan meningkatkan efisiensi energi sekaligus memperkuat strategi keberlanjutan.
Sektor industri merupakan konsumen listrik terbesar di Indonesia, dengan porsi pemakaian mencapai sekitar 30 persen dari total kebutuhan nasional. Meningkatnya kebutuhan produksi membuat perusahaan harus mencari sumber energi yang lebih efisien dan dapat mengurangi beban biaya operasional jangka panjang.
Energi surya menjadi salah satu pilihan utama karena dapat langsung menggantikan sebagian pasokan listrik dari jaringan nasional pada jam-jam puncak siang hari.
PLTS mampu menekan pengeluaran listrik industri sebesar 30-40 persen, bergantung pada kapasitas sistem dan pola konsumsi energi perusahaan. Selain itu, sistem PLTS memiliki umur operasional hingga 25 tahun dengan biaya perawatan minimal.
Kombinasi ini menjadikan energi surya sebagai strategi jangka panjang untuk meningkatkan efisiensi dan menjaga daya saing industri.