Perubahan iklim kini menjadi faktor penting dalam arus perdagangan dan investasi internasional. Perusahaan dengan jejak karbon rendah memiliki posisi lebih kuat untuk menarik investor, terutama yang berfokus pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Menurut survei IFM Investors, 69 persen investor global percaya bahwa transisi energi bersih tidak dapat dihindari, dan 70 persen menjadikan keberlanjutan sebagai faktor utama dalam strategi investasi mereka.
Dengan demikian, penerapan PLTS bukan hanya upaya efisiensi, tetapi juga langkah strategis untuk memperkuat reputasi perusahaan di mata investor global.
Tekanan Kebijakan Luar Negeri terhadap Produk Karbon Tinggi
Uni Eropa akan menerapkan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) pada 2026 untuk mengenakan biaya tambahan pada produk dengan emisi tinggi. Jepang dan Amerika Serikat juga tengah mempertimbangkan kebijakan serupa.
Industri yang memanfaatkan energi surya memiliki peluang lebih besar untuk memenuhi standar green supply chain dan mempertahankan daya saing ekspor.
Energi Surya dan Pembiayaan Hijau
Tren pembiayaan berkelanjutan semakin meningkat. Laporan Investor Agenda (2024) mencatat lebih dari 230 investor global telah menyusun rencana aksi transisi iklim. Perusahaan yang mengintegrasikan PLTS lebih mudah memenuhi kriteria pembiayaan hijau karena memiliki data emisi yang terukur dan kredibel.