JAKARTA, iNews.id - Masuknya virus korona ke Indonesia yang positif menginfeksi dua warga Depok membuat ketersediaan obat-obatan menipis karena diborong masyarakat. Pasokan bahan baku obat juga terbatas karena banyak diimpor dari China, negara yang paling terdampak wabah korona.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin melihat ada hikmah di balik semua ini. Menurutnya saat ini momentum yang tepat untuk mengembangkan obat-obatan dari bahan baku yang bisa diproduksi dalam negeri.
"Kondisi saat ini juga ada hikmahnya, kita bisa mengembangkan produk dalam negeri dan menyiapkan bahan baku obat-obatan dan vitamin-vitamin," kata Ma'ruf di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Pemerintah sebelumnya menyebut bahan baku obat-obatan yang diproduksi di dalam negeri sebagian besar diimpor dari China. Sementara wabah virus korona di China membuat produksi obat-obatan tersendat.
Ma'ruf menyebut pemerintah saat ini berusaha membuka keran impor bahan baku obat-obatan dari negara lain. Hal itu diperlukan untuk menjaga produksi obat dan vitamin dalam negeri agar kesehatan masyarakat Indonesia terjaga.
"Pemerintah saat ini sedang mengusahakan impor dari negara lain selain China, memperbesar impor dari negara lain," ucapnya.
Sebelumnya Menteri Kesehatan, Terawan Agus putranto juga mengusulkan perusahaan farmasi di Indonesia memproduksi obat-obatan dengan bahan baku dari dalam negeri atau dikenal sebagai obat modern asli Indonesia (OMAI). Menurutnya OMAI memiliki efek samping kecil dan menekan harga obat-obatan menjadi lebih terjangkau.