Ma'ruf menilai tindakan ini tak sesuai dengan ajaran Islam karena tidak mengajarkan kekerasan dan pemaksaan kehendak (ikrahiyyan). Sebaliknya, Islam mengajarkan cara-cara yang santun (layyinan), dan nasihat yang baik (mau’izhah hasanah), serta berdialog (mujadalah billati hiya ahsan).
"Cara berfikir sempit seperti itu menghambat dan kontra produktif terhadap upaya membangun kembali peradaban Islam. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab mengapa banyak negara berpenduduk muslim masih mengalami ketertinggalan dalam bidang ekonomi, pendidikan, iptek dan bidang lainnya," katanya.