Masalah-masalah Haji

Hasibullah Satrawi
Hasibullah Satrawi, pengamat politik Timur Tengah dan dunia Islam (Foto: Istimewa)

Dalam pengalaman penulis, ada hal yang perlu ditambahkan dalam komposisi petugas haji, yaitu aspek kedaerahan. Harus ada proporsi yang diberikan untuk petugas haji dari daerah tertentu sekaligus berpengalaman, khususnya daerah-daerah yang memiliki kuota haji cukup banyak. Hal ini dibutuhkan mengingat Indonesia terdiri dari suku bangsa dan daerah yang berbeda-beda. Tak jarang ada jemaah haji yang hanya berbicara dalam bahasa daerahnya. Petugas yang berasal dari daerah sama sekaligus berpengalaman akan sangat membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh jemaah.

Pelaksanaan

Bagian terakhir dari persoalan haji adalah pada waktu-waktu pelaksanaan ibadah haji, yaitu dari tanggal 9-13 Zulhijah. Masalah utama pada wilayah ini adalah pergerakan arus massa yang sangat banyak dalam waktu yang kurang lebih bersamaan. 

Tahun ini, sistem multi syarikah yang diterapkan terhadap jemaah haji Indonesia menimbulkan banyak masalah di lapangan. Menurut sebagian sumber, banyak jemaah haji yang harus berjalan kaki dari Arafah hingga ke Mina. Selain karena keterlambatan bus yang akan mengangkut mereka, juga karena kondisi macet parah yang luar biasa. Sebagian jemaah juga diberitakan tidak mendapatkan tenda. 

Masih banyak lagi masalah lain seperti pengangkutan jemaah dari tempat penginapan ke Arafah-Mina yang amburadul. Pun demikian pengangkutan kembali jemaah menuju penginapannya di Makkah yang diceritakan juga kacau balau.

Evaluasi tiga pihak sejatinya bisa dilakukan. Pertama, pihak pemerintah Arab Saudi dan kedua, pemerintah Indonesia. Dua pihak ini bisa melakukan evaluasi dan perbaikan secara lebih setara dan terbuka hingga tidak terjadi kemacetan dan kekacauan seperti tahun ini. Pihak ketiga adalah jemaah haji itu sendiri, khususnya terkait pentingnya mengikuti ketentuan dan arahan dari pihak berwewenang serta beradaptasi dengan kondisi yang ada. Dengan evaluasi semua pihak, potensi-potensi masalah bisa dihindari atau paling tidak diminimalkan.

Editor : Maria Christina
Artikel Terkait
Nasional
6 bulan lalu

Apakah Kuota Haji Indonesia 2026 Dipotong 50%? Ini Jawabannya

Nasional
6 bulan lalu

DPR soal Saudi Batalkan Wacana Pangkas Kuota Haji RI: Tak Boleh Sia-siakan Kepercayaan

Internasional
6 bulan lalu

Hadiah Perpisahan, Raja Salman Bagikan 2,5 Juta Mushaf Alquran untuk Jemaah Haji

Nasional
6 bulan lalu

Menag Yakin Ibadah Haji 2025 Berjalan Sukses, Ini 3 Alasannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal