"Jaraknya sekitar 1,1 km arah utara dari Masjidil Haram. Dibutuhkan kira-kira 25 menit bagi peziarah yang ingin berjalan kaki dari Masjidil Haram," kata Robikin.
Konon, orang pertama yang dimakamkan di Ma’la adalah Qushay bin Kilab, tokoh yang dianggap kakek moyang suku bangsa Quraish. Nabi Muhammad termasuk suku bangsa Quraish, karena itu kakek Nabi Muhammad juga dimakamkan di Ma’la, antara lain Abdu Manaf bin Qushay, Hasyim bin Abdu Manaf dan Abdul Muthalib bin Hasyim.
"Demikian juga paman-paman Nabi Muhammad SAW seperti Abu Thalib. Juga kedua putera beliau: Al-Qasim dan At-Thayib," ujar Robikin.
Di Ma’la, dia menambahkan, juga dimakamkan Sumayyah bin al-Khabbath (wanita pertama yang mati syahid), Abdullah bin Yasir (saudara ‘Ammar bin Yasir), serta putri dan putra sahabat Abubakar Siddiq ra, yaitu Asma’ binti Abubakar Siddiq ra dan Abdurahman bin Abubakar Siddiq, serta putra sahabat Umar bin Khattab yaitu Abdullah bin Umar bin Khattab.
"Masih banyak lagi sahabat Nabi Muhammad SAW yang dimakamkan di Ma’la," kata Robikin.
Dulu, Dia mengungkapkan, di pemakaman ini ada kubah besar yang menaungi makam Siti Khadijah. Para peziarah jadi lebih mudah menemukan pemakaman ini. Namun, kubah tersebut diratakan Pemerintah Arab Saudi agar tidak dikeramatkan peziarah.
"Sebelumnya, tak sedikit juga ulama besar nusantara dimakamkan di sini. Antara lain Syaikh Ahmad Khatib Sambas, Syaikh Abdul Karim Al Bantani, Syaikh Nawawi Al Bantani, Syaikh Muslih Mranggen, dan masih banyak lagi," tutur Robikin.