Sementara itu, pengajar dari Universitas Sam Ratulangi, Ferry Liando, memaparkan bahwa universitasnya telah berpengalaman dalam melakukan riset pilkada, khususnya dari aspek budaya local, seperti diinginkan Mendagri.
Menurut dia, Mendagri ingin menyesuaikan sistem pilkada dengan kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat daerah, itu adalah hal yang sangat patut didukung dan ide ini sangat relevan.
"Kami sangat senang dan bersedia membantu Mendagri untuk melakukan riset akademis untuk perbaikan Pilkada dari berbagai aspek termasuk aspek manajemen konflik sosial," ujar Ferry.
Pertemuan ini berlangsung selama sekitar 2,5 jam. Sebagai tindak lanjut pertemuan, pihak universitas akhirnya sepakat untuk mengusulkan riset desain evaluasi bersifat akademis tentang pilkada langsung ke Kemendagri dalam rangka evaluasi komprehensif pilkada.
Hadir dalam pertemuan ini yaitu perwakilan dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Andalas, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Padjadjaran, Universitas Lambung Mangkurat, dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.