JAKARTA, iNews.id - Bom MK82 dan JDAM (joint attack direct munition) menjadi andalan TNI AU (Angkatan Udara) sejak lama. TNI AU mempunyai peran penting sebagai penjaga langit dan kedaulatan wiayah Indonesia. Oleh karena itu, TNI AU dilengkapi dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) mumpuni guna menunjang tugas-tugasnya.
Matra bermoto Swa Bhuwana Paksa atau Sayap Tanak Airku ini ditunjang dengan pesawat-pesawat tempur untuk menjangkau seluruh wilayah kedaulatan, yang tentunya dilengkapi bom.
1. MK82
MK82 merupakan bom terberat yang digunakan TNI AU. Bom yang diperkenalkan pada 1960 ini diproduksi General Dynamics, Amerika Serikat. Di setiap latihan perang, MK82 selalu digunakan sebagai kekuatan pemukul sasaran utama. Bom ini dapat digendong hampir semua jenis jet tempur TNI AU.
MK82 dikenal sebagai general purpose bomb, digunakan dalam platform lebih maju dengan basis struktur yang ada. Sesuai rancangannya, bom ini dilepaskan pada ketinggian rendah.
Bom yang termasuk dalam keluarga MK80 ini mempunyai bobot 227 kilogram. Sebagai bom udara, MK82 diberi lapisan pelindung streamlined steel casing dengan berat 89 kg. Selain itu, empat buah sirip dan sumbu melengkapi bom ini.
Sirip pada belakang bom bisa dilipat. Sirip akan mengembang saat bom dilepaskan dan meluncur ke sasaran. MK82 dengan sirip lipatnya dapat dilepas dari ketinggian 15.000 sampai 25.000 kaki.
MK82 Berjuluk Snake Eyes.
Melalui modifikasi pada mounting, MK82 yang juga dikenal dengan nama Snake Eyes atau mata ular ini bisa dipasangi pemandu berbasis laser. Dengan pemandu, bom bisa mencapai target lebih presisi. Laser bisa ditembakkan langsung dari pesawat atau pesawat lain yang berperan sebagai spotter.
Selain itu, dalam misi tempur, penandaan target ini bisa dilakukan oleh unit pasukan tempur yang ada di darat.