Mengenal Suku Dani, Pewaris Kebudayaan Papua

Ajeng Wirachmi
Suku Dani di Papua (foto: Wikipedia)

Usai menyembelih babi atau ayam, hewan tersebut diletakkan di lubang berisi bara panas yang sudah dibungkus dengan daun pisang dan campuran buah tawi atau merah. Daging hewan itu dimasak tanpa menggunakan garam.

Tradisi yang dijalankan Suku Dani pun tergolong beragam bahkan ada pula yang ekstrem. Ketika ada kerabat yang meninggal, proses mumifikasi dilakukan. Mayat diawetkan tanpa dibalut dan disimpan dalam gua. Usia mumi yang paling tua bisa mencapai 300 tahun.

Tradisi ekstrem lainnya adalah potong jari, yang biasa dilakukan ketika sedang mengalami kedukaan. Masyarakat Suku Dani tidak terbiasa menangis untuk mengekspresikan perasaan saat sanak keluarga meninggal dunia. 

Mereka melaksanakan potong jari sebagai tanda kesedihan dan kehilangan yang amat mendalam. Hal ini dilakukan Suku Dani karena mereka menganggap jari sebagai simbol keluarga dan kekerabatan.

Editor : Reza Fajri
Artikel Terkait
Megapolitan
3 hari lalu

Libur Nataru, Kepulauan Seribu Masih Diminati Ribuan Wisatawan

Nasional
4 hari lalu

Menpar Akui Wisatawan Lokal ke Bali Turun gegara Kabar Cuaca Buruk

Nasional
4 hari lalu

Menpar Bantah Bali Sepi Turis: Wisatawan Mancanegara Tembus 6,8 Juta Orang

Megapolitan
5 hari lalu

Libur Nataru, Taman Margasatwa Ragunan Dipadati 7.000 Pengunjung Hari Ini

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal