JAKARTA, iNews.id – Plasma konvalesen yang bersumber dari para penyintas terbukti dapat membantu untuk terapi pasien Covid-19. Hal itu berdasarkan evaluasi maupun bukti-bukti di lapangan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan saat ini jumlah plasma konvalesen sudah terkumpul hampir 100 ribu kantong dengan stok plasma konvalesen saat ini sebanyak 7.500 kantong. Sedangkan, jumlah pendonor sekitar 20 ribu orang.
“Sekarang ini bahkan ke depannya kita sudah mulai menjadikannya sebagai titik tolak untuk membikin berbagai macam fraksionasi, termasuk albumin yang sangat dibutuhkan oleh dunia medis. Nanti ini akan ditindaklanjuti oleh tim khusus,” ujar Muhadjir dikutip dari keterangan tertulis pada Rabu (22/9/2021).
Menurut Menko PMK, aktivitas fraksionasi hasil donor harus didorong menjadi kegiatan produksi berkualitas yang memenuhi standar CPOB dan GMP serta harus didukung hasil riset berkualitas. Saat ini telah ada 18 UDD yg memenuhi CPOB. Telah ada keputusan Menteri Kesehatan yang menunjuk PT Bio Farma sebagai fasilitas Fraksionasi plasma.
“Ini suatu pengalaman best experience yang bagus untuk perkembangan pemanfaatan lebih lanjut dari gerakan plasma konvalesen ini. Saya kira ini inisiatif yang bagus dari Indonesia,” tutur Menko PMK.
Pada webinar, hadir sebagai pemateri Prof David Handojo, Dr.dr. Ria syafitri, Dr.dr. Ruswana, dan Dr. dr. Theresia Monica R. Fraksionasi merupakan proses pemisahan berbagai komponen darah yang bermanfaat bagi kepentingan terapi medis.