JAKARTA, iNews.id - Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) dibentuk 17 Oktober 1947. Pasukan khusus TNI Angkatan Udara ini pernah terlibat Operasi Serigala di Irian Barat kini bernama Papua.
Operasi militer berskala besar yang digelar Angkatan Udara Mandala (AULA) merupakan bagian dari Operasi Mandala di bawah Panglima Komando Presiden Soeharto yang kala itu masih berpangkat Mayjen TNI. Operasi ini seruan Presiden Soekarno yang mengumumkan Tri Komando Rakyat (Trikora) untuk merebut Irian Barat.
Pasukan elite TNI AU ini mengemban misi khusus menghancurkan kekuatan Belanda yang melanggar perjanjian Konferensi Meja Bunda (KMB) karena masih mempertahankan Papua dan tidak mau menyerahkan kepada Indonesia dan mengibarkan Bendera Merah Putih.
Pada 17 Mei 1962, tepat pukul 04.00 dini hari sebanyak 119 prajurit Kopasgat diterbangkan dengan menggunakan tiga pesawat Dakota C-47 dari Pangkalan Udara Laha, Ambon, Maluku. Mereka kemudian diterjunkan di daerah Klamono, Sorong. Sayangnya, dari tiga pesawat yang diterbangkan, hanya satu pesawat yang berhasil menerjunkan pasukan PGT sebanyak 39 orang. Sedangkan dua pesawat lainnya baru melakukan penerjunan dua hari kemudian yakni, pada 19 Mei.
Meski berhasil terjun, pasukan yang dipimpin Manuhua sebagai Komandan Kompi dengan Danton SMU Soepangat menghadapi masalah karena pendaratan tidak sesuai sasaran atau dropping zone melainkan di Pegunungan Mariyat. Manuhua sendiri tersangkut dan tergantung di pohon selama tiga hari tiga malam.
Pada saat ditemukan oleh pasukannya, Manuhua dalam keadaan pingsan. Setelah dua minggu, Manuhua akhirnya berhasil mengumpulkan 12 anggota PGT.