JAKARTA, iNews.id - Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menegaskan tak terlibat dalam evaluasi Program Organisasi Penggerak (POP) yang diinisiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Muhammadiyah beralasan ingin fokus meningkatan kapasitas sumber daya pendidikan.
Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Baedhowi menyatakan, pihaknya saat ini fokus menangani sistem pembelajaran di sekolah/madrasah/pesantren Muhammadiyah selama pandemi virus corona (Covid-19). Evaluasi program tersebut diputuskan Mendikbud Nadiem Makarim menyusul mundurnya Muhammadiyah dan NU.
"Untuk itu Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah tidak terlibat dan akan fokus pada peningkatan kualitas guru dan siswa termasuk penanganan sekolah di masa pandemic Covid-19," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (27/7/2020).
Baedhowi menilai, evaluasi Program Organisasi Penggerak merupakan urusan internal Kemendikbud. "Dengan sumber daya internal kami akan tetap membantu pemerintah meningkatkan kapasitas sumber daya pendidikan di Indonesia termasuk di lingkungan persarikatan Muhammadiyah," tuturnya.
Diketahui, POP menjadi polemik karena tiga organisasi besar mundur dari program tersebut. Atas desakan publik yang kian besar termasuk dari Komisi X DPR RI akhirnya Kemendikbud melakukan taklimat media pada Jumat, 24 Juli 2020.