Ketiga, kalau seandainya pemerintah Sri Lanka terlalu dihantui oleh tindakan-tindakan kekerasan dan terorisme maka langkah yang harus ditempuh dan diambil bukanlah dengan menutup sekolah-sekolah islam melainkan meningkatkan kemampuan para intelijennya.
"Hal itu akan bisa dilakukan dengan meningkatkan kemampuan aparat intelijennya juga bisa dengan mempergunakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada sehingga hal-hal yang bersifat islamic phobia dan tidak proporsional serta tidak etis ini tidak harus terjadi," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Sri Lanka bakal melarang pemakaian burka atau cadar, serta menutup lebih dari 1.000 sekolah Islam (madrasah). Kebijakan tersebut menjadi langkah keras terbaru pemerintah yang berdampak terhadap penduduk minoritas Muslim di negara itu.
Sekolah Islam atau madrasah yang menurut Pemerintah Srilanka, melanggar kebijakan pendidikan nasional.
“Tidak ada yang bisa membuka sekolah dan mengajarkan apa pun yang Anda inginkan kepada anak-anak,” ujar Menteri Keamanan Publik Sri Lanka, Sarath Weerasekera, Minggu (14/3/2021).