Mereka akan berkompetisi dan menggela eksebisi robot-robot kreatif. Robot-robot karya siswa ini nanti akan dinilai oleh dewan juri dari AROI.
Purwanto melihat banyak putera puteri bangsa Indonesia yang terus mengasah keterampilan di bidang robotika. Bahkan, kemampuan mereka dinilai tak kalah dari bangsa lain. Karena itu, dunia robotika tak boleh dipandang sebelah mata.
"Maka kita dari media bekerja sama dengan pemerintah dan asosiasi ingin menciptakan kurikulum yang nanti suistanable. Jadi pelajaran robot itu bahkan sudah dibikin dari TK sampai SMA, sampai tingkat penjurusan di D3 atau S1. Jadi mereka benar-benar siap untuk terjun langsung ke industri robotika," kata dia.
Chief Marketing & Customer Generali Indonesia Vibin Arbianti Gautama memandang otomasi robot dan kecerdasan buatan atau artificial intellegent sudah menjadi bagian penting di era industri 4.0 saat ini. Kehadiran robot itu akan semakin erat dengan aktivitas sehari-hari.
Menurutnya, perkembangan ini menjadi senuah peluang yang baik untuk terus mendukung dan mengasah kemampuan anak-anak agar mereka mampu mengambil bagian dari perkembangan teknologi di era digital.
"Melalui kompetisi ini, Generali berharap kreatifitas anak bangsa sudah mulai terbangun mulai dari tingkat pendidikan dasar. Acara ini juga bisa menjadi bekal dan dorongan bagi mereka untuk bisa bersaing di kompetisi robot tingkat dunia," kata Vivin.
Tak hanya kompetisi robot, ORS ini juga memberikan edukasi kepada para orang tua lewat sebuah acara talkshow tentang cara mendidik anak menjadi cerdas digital. Dalam diskusi ini, para narsumber mengupas tips dan trik mendidik anak di tengah tren penggunaan gadget dan media sosial.