JAKARTA, iNews.id - Fenomena bahasa Jakarta Selatan atau Jaksel tengah marak terjadi. Terkait hal itu, pakar dari Universitas Airlangga (Unair) menjelaskan alasannya.
Bahasa Jaksel adalah campuran antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris dalam satu kalimat atau satu kata. Menurut Dosen Studi Bahasa dan Sastra FIB Unair Ni Wayan Sartini, hal ini juga dikenal dengan istilah alih kode.
Lebih lanjut, Sartini mengungkapkan fenomena tersebut termasuk perkembangan kebahasan masyarakat sehingga tidak perlu dipermasalahkan. Bahkan, hal itu dinilai sebagai buah kreativitas seseorang.
"Tidak akan menjadi masalah jika masyarakat menggunakan bahasa yang bercampur. Selama penggunaannya berada dalam situasi yang tepat. Artinya, hanya pada ranah pergaulan atau informal," ucap Sartini dikutip dari laman resmi Unair, Jumat (8/4/2022).
Meskipun menggabungkan kedua bahasa, Sartini menilai hal tersebut tidak akan berdampak buruk pada bahasa Indonesia. Sebab, bahasa Indonesia tidak akan tergeser kedudukannya dan tetap akan digunakan untuk acara formal.