Malahan, kata Sartini bahasa Jaksel bisa menjadi sarana pembelajaran bahasa asing. Dengan begitu, seseorang bisa menjadi bilingual atau menguasai dua bahasa sekaligus atau lebih.
Sementara itu, kemunculan fenomena bahasa Jaksel dinilai karena adanya pengaruh globalisasi. Sebab, bahasa Inggris merupakan bahasa persatuan dalam dunia global.
“Fenomena bahasa Jaksel adalah cerminan dari identitas masyarakat Jakarta Selatan. Bahasa tersebut menandakan bahwa mereka adalah masyarakat global yang terbuka dan menerima pengaruh dari luar budaya sendiri. Karena perkembangan bahasa mengikuti perkembangan budaya,” kata Sartini.