“Sejak awal, tujuan kami adalah menjadikan budaya Indonesia sebagai jembatan diplomasi sekaligus ruang bagi pelaku usaha diaspora untuk berkembang. Kekuatan sebuah bangsa terletak pada kemampuannya berbagi nilai, tradisi, dan kreativitas kepada dunia, dan semangat itu semakin kuat terasa tahun ini,” ungkapnya.
Apresiasi tinggi juga datang dari Konsul Jenderal Republik Indonesia di Istanbul, Bapak Darianto Harsono, yang hadir secara langsung dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan, “Pasar Senggol adalah contoh konkret bagaimana diaspora dapat menjadi ujung tombak diplomasi budaya dan ekonomi. Lewat acara ini, masyarakat Turkiye tidak hanya mengenal Indonesia dari jarak jauh, tetapi dapat merasakan langsung kekayaan kuliner, seni, dan tradisi kita. Inisiatif seperti ini harus terus didukung karena menjadi bagian
penting dalam memperkuat hubungan Indonesia–Turkiye di masa depan.”
Festival Pasar Senggol Turkiye ke-4 bukan sekadar perayaan budaya, tetapi cermin nyata dari semangat persaudaraan yang melampaui batas negara. Melalui sinergi diaspora, pelaku UMKM, seniman, dan komunitas budaya, acara ini menunjukkan bagaimana warisan tradisi dapat menjadi kekuatan diplomasi yang menyatukan, menggerakkan ekonomi, dan menghadirkan Indonesia lebih dekat ke dunia.
Di tengah hiruk pikuk Istanbul, Pasar Senggol menjadi ruang di mana identitas bangsa tumbuh, kebanggaan ditularkan, dan mimpi besartentang Indonesia yang berdaya dan mendunia semakin nyata. Inilah wajah Indonesia yang penuh warna, penuh semangat, dan siap terus berkontribusi bagi peradaban global.