Keberagaman ini menciptakan suasana multikultural yang dinamis, mempertemukan berbagai bangsa melalui seni, kuliner, dan ekonomi kreatif. Pasar Senggol Turkiye 2025 memfasilitasi 29 tenant dengan total 41 booth, tidak hanya menyajikan beragam kuliner khas Nusantara seperti sate padang, rendang, mie ayam bakso, ceker sambalado, pempek, hingga es cendol, tetapi juga menghadirkan berbagai produk unggulan UMKM diaspora lainnya, mulai dari produk kecantikan, layanan travel, hingga fashion.
Antusiasme besar dari ribuan pengunjung tidak hanya menciptakan suasana yang meriah, tetapi juga mendorong capaian ekonomi yang luar biasa, dengan total transaksi menembus lebih dari 1 juta Turkish Lira (sekitar Rp400 juta) hanya dalam satu hari.
Sebuah bukti nyata bahwa potensi ekonomi kreatif diaspora Indonesia memiliki daya saing tinggi dan diminati pasar internasional. Kawasan festival juga dipenuhi dekorasi tematik bernuansa Nusantara langsung mencuri perhatian sejak pengunjung memasuki area acara, sementara panggung utama yang megah dengan pencahayaan modern dan sentuhan budaya Indonesia menjadi pusat keramaian sepanjang hari.
Beragam penampilan seperti tarian tradisional, pencak silat, dan musik band disambut meriah oleh pengunjung, terlebih dengan kehadiran artis asal ibu kota Indonesia yang tampil langsung di Istanbul, semakin memeriahkan suasana dan menjadi daya tarik tersendiri bagi seluruh pengunjung.
Ketua Pelaksana Pasar Senggol Turkiye 2025, Haritsah Mujahid, menegaskan bahwa festival ini menjadi bukti nyata kiprah diaspora dalam memperkuat hubungan Indonesia–Turkiye melalui kekuatan budaya dan ekonomi kreatif.