Namun Arifin menegaskan apresiasi tersebut tidak berarti LP Ma'arif NU menyanggupi kembali ke POP Kemendikbud. Arifin menyangsikan program tersebut dapat dilaksanakan tepat waktu.
"Untuk mengevaluasi dan meninjau kembali penerima POP butuh waktu. Apakah cukup waktu yang tersisa sampai akhir tahun untuk melaksanakan program tersebut?" katanya.
Sebelumnya Nadiem Makarim meminta maaf kepada Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, LP Maarif NU, dan PB PGRI atas polemik yang terjadi di POP Kemendikbud. Nadiem berharap tiga organisasi itu mau kembali menjadi bagian POP.
"Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang timbul dan berharap agar ketiga organisasi besar ini bersedia terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program, yang kami sadari betul masih jauh dari sempurna," ujar Nadiem di Jakarta, Selasa (28/7).