Pernyataan itu, menurut Hasto, cenderung hanya berupaya memprovokasi untuk adu domba dan mengingatkan akan politik devide et impera yang dahulu dipakai oleh penjajah.
"Faktanya, Presiden Jokowi dan pemerintahannya selalu mengedepankan dialog dan berjuang meningkatkan produktivitas buruh dan kesejahteraan buruh. Kesemuanya ditempatkan dalam koridor kemajuan bangsa, negara, dan kesejahteraan bersama seluruh rakyat Indonesia," katanya.