Belum lagi, murid-muridnya yang cenderung masih terlalu belia kerap membuatnya merasa kesulitan menyampaikan materi. Tidak semua siswa terbiasa berkomunikasi dengan guru secara tidak langsung, sehingga seringkali mereka tidak dapat benar-benar menyimak penjelasan yang diberikan oleh Netty.
“Kita tidak memiliki waktu yang panjang untuk siswa. Karena kalau terlalu panjang mereka jenuh. Mereka hanya melihat layar. Kalau di kelas, mereka dapat menyaksikan guru langsung, kadang diselipi candaan. Jadi, meski dalam waktu panjang, siswa akan menikmati saja,” katanya.
Tak hanya guru, keluhan pun datang dari para murid yang merasa metode pembelajaran seperti ini kurang efektif. Mereka mengaku harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyimak materi di layar monitor.
Menanggapi situasi ini, Netty juga mencoba membuat video-video pembelajaran serta bahan ajar yang menarik untuk siswa, misalnya melalui permainan-permainan yang seru. “Kita mengajarkan berhitung melalui metode games. Biasanya anak-anak akan suka dan dapat cepat menangkap materi bahasannya,” ucapnya.
Pandemi nampaknya memang mengharuskan guru untuk lebih kreatif dalam menyiapkan materi dan bahan ajar. Kemudian, juga meluangkan waktunya lebih lama setiap harinya untuk memeriksa dan memberikan penilaian.