Pihak 02 mengkritik keras KPU soal kesalahan pemasukan data pada Situng, sehingga muncul dugaan penggelembungan suara untuk Jokowi-Ma’ruf dan mengurangi suara Prabowo-Sandi. Salah satu ahli yang dihadirkan Tim Hukum Prabowo-Sandi, Jaswar Koto, memaparkan bahwa terdapat perbedaan data angka di Situng dengan rekapitulasi formulir C1 berdasarkan 63 TPS yang dipilih melalui sistem acak.
Jaswar mengatakan, kesalahan pemasukan data di 63 TPS itu menjadikan pasangan Jokowi-Ma’ruf mendapat tambahan suara sebesar 1.300, sedangkan pasangan Prabowo-Sandi berkurang 3.000 suara.
Sementara, saksi ahli lain yang dihadirkan pihak Prabowo-Sandi, Soegianto Sulistiono, menyatakan bahwa pihaknya menemukan 57.000 data invalid dalam Situng KPU.