Pengamat: Tak Ada Urgensi Jokowi Tambah Koalisi

Abdul Rochim
Pengamat Politik CSIS Arya Fernandes dalam diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2019). (Foto: iNews.id/Abdul Rochim).

”Dan hanya ada tiga UU baru yang diusulkan Kabinet Jokowi dalam lima tahun pemerintahan. Kalau koalisi efektif, harusnya lebih besar,” tuturnya.

Seperti diketahui, dinamika internal KIK bergerak dinamis menyusul pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Jokowi, dilanjutkan dengan silaturahmi ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pascapertemuan itu, Partai Gerindra disebut-sebut bakal bergabung dalam koalisi pendukung Jokowi.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan, Gerindra menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi apakah akan mengajak bergabung dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf atau tidak. Yang pasti, sejauh ini tidak ada pembicaraan mendalam soal itu.

"Kita tidak bicara sejauh itu dan kami tidak mau menempatkan diri juga sebagai pengganggu keharmonisan di internal mereka (Koalisi Indonesia Kerja). Silakan saja, kan keputusan akhir di Presiden," kata Edhy di ruang Fraksi DPR Partai Gerindra, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

Editor : Zen Teguh
Artikel Terkait
Nasional
2 jam lalu

Said Didu: Gaya Koboi Purbaya Perintah Presiden Prabowo

Nasional
3 jam lalu

Prabowo Tambah Kuota Renovasi Rumah Tak Layak Huni Jadi 400.000 Unit di 2026

Nasional
3 jam lalu

ANRI Akui Tak Punya Daya Paksa Ambil Ijazah Jokowi dari KPU

Nasional
3 jam lalu

Purbaya Jawab Pernyataan Jokowi terkait Whoosh: Ada Betulnya Sedikit

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal