JAKARTA, iNews.id – Pembina Dewan Kemakmuran Masjid al-Falaah, Iskandar, membantah tuduhan yang menyebut rumah ibadah yang dia kelola digunakan untuk menyekap relawan sekaligus buzzer Jokowi, Ninoy Karundeng, pada saat demonstrasi di DPR memanas, 30 September lalu.
“Tidak ada penyekapan. Dokter ada di dalam, paramedis di dalam, korban sebagian di dalam, termasuk si Ninoy,” kata Iskandar saat ditemui di Masjid Al Falaah, Rabu (9/10/2019).
Menurut Iskandar, pada saat gas air mata ditembakkan oleh polisi, para pendemo menyelamatkan diri ke Masjid Al Falaah karena lokasinya paling dekat dengan kegiatan massa pedemo. Masyarakat yang tergerak untuk membantu para korban pun menjadikan masjid itu sebagai posko pengobatan bagi korban-korban dari gas air mata.
“Ada sekitar 30 korban di dalam (masjid), Ninoy juga termasuk di dalamnya,” kata Fauzan, salah satu jamaah aktif di masjid yang terletak dekat DPR itu.
Fauzan pun menuturkan, masyarakat dan massa di masjid tidak tahu identitas Ninoy Karundeng pada saat dievakuasi setelah dipukuli massa di luar masjid. “Setahu saya, (Ninoy) itu bukan disekap, kalaupun dipulangkan pagi hanya untuk menjaga situasi,” tutur Iskandar.