Persoalan Keamanan Data dan Upaya Perlindungannya

iNews
Arifin Lambaga, Praktisi dan Pemerhati Industri Testing, Inspection, Certification (TIC)  (Foto: Dok Pribadi)

Implementasi kedua standar manajemen yang terkait informasi di atas, harus dimulai dengan pernyataan komitmen pimpinan puncak perusahaan. Ini kemudian diikuti dukungan seluruh organisasi. Selanjutnya, lazimnya standar ISO lainnya, ISO 27001 diterapkan dalam rangkaian bertahap. Pertama, perencanaan yang meliputi analisis kesenjangan, penetapan ruang lingkup ISMS, kajian risiko, dan penyusunan kebijakan. Kedua, pelaksanaan yang terdiri dari penerapan pengendalian dan pelatihan. Ketiga, evaluasi berupa dilakukannya audit internal, monitoring, maupun tinjauan manajemen. Keempat, koreksi, dengan cara melakukan tindakan perbaikan untuk meraih sertifikat. Dan kelima, konsistensi, berupa upaya mempertahankan sertifikasi yang telah diraih. 

Sedikit berbeda tahapan penerapannya di ISO 27701. Pertama, evaluasi, berupa tinjauan kesiapan organisasi terhadap standar yang akan diterapkan. Kedua, perencanaan, dengan menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penerapan standar. Ini juga mencakup perencanaan tujuan maupun sumber daya yang akan dilibatkan. Ketiga, pelaksanaan, yaitu penerapan kebijakan, prosedur, dan kontrol privasi, termasuk pelatihan staf. Keempat, audit yang langkah-langkahnya mencakup audit internal berkala, dan tinjauan manajemen. Kelima, sertifikasi, berupa pelaksanaan audit sertifikasi, oleh lembaga sertifikasi untuk memperoleh sertifikat ISO 27701. Tak ada ketentuan yang mengharuskan penerapan ISO-27001 bersamaan dengan ISO-27701.   

Nilai data yang makin tinggi akibat pemanfaatannya yang makin beragam, merupakan realitas peradaban hari ini. Aktivitas manusia pada akhirnya berpusat pada tiga hal, produksi, distribusi dan konsumsi data. Data ini diolah menjadi informasi, kemudian diolah menjadi pengetahuan dan akhirnya pengetahuan menjadi pembentuk kebijaksanaan. Ketika rangkaian dari data menjadi kebijaksaan tak terlindungi keamanannya, dapat dibayangkan peradaban seperti apa yang bakal terbentuk. 

Informasi sebagai hasil olahan data, dipahami sebagai material yang berfungsi untuk memberi kepastian. Dengan kehadiran teknologi digital kealamiahan semesta dapat diwujudkan sebagai kode biner 0-1-1-0. Karenanya, ketika teknologi digital makin pesat berkembang memungkinkan dialihkannya kealamiahan semesta sebagai kode digital. Informasi sebagai material yang diharapkan untuk memberi kepastian itu tersedia berlimpah.

Seluruhnya akibat kemampuan pengumpulan data, meningkatnya kapasitas penyimpanan yang makin besar. Juga pengolahannya yang tak terbatas. Menjadi paradoks ketika tak terdapat sistem manajemen untuk melindunginya. Data diretas atau berpindah tangan kepada yang tak berhak. Maka kekisruhan informasi yang menyebabkan ketakpastian yang bakal terjadi.

Editor : Maria Christina
Artikel Terkait
Internasional
22 hari lalu

Bukan Cuma Keamanan Data, Ini yang Dikhawatirkan Amerika dari TikTok

Internet
2 bulan lalu

Pastikan Keamanan, Pemerintah Bentuk Tim Khusus Kawal Program Satu Data Indonesia

Buletin
3 bulan lalu

Pemerintah Tegaskan Pertukaran Data dengan AS Bukan untuk Kepentingan Pribadi

Nasional
3 bulan lalu

BSSN Sebut Ancaman Siber Sasar UMKM, Ingatkan Pelaku Usaha Jaga Keamanan Data

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal