"Bicara akademik, artinya kami dorong untuk memiliki indeks prestasi yang tinggi, aktif mengikuti perlombaan-perlombaan yang sesuai dengan jurusan maupun keahlian mereka. Sementara untuk nonakademik, mereka kami dorong untuk aktif berorganisasi dan paling penting adalah turut ambil bagian dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan," tuturnya.
Harapannya, lanjut Rudi, setelah lulus nanti peserta memiliki daya saing tinggi dalam menghadapi persaingan dunia kerja dan mampu berkontribusi untuk kemajuan Provinsi Riau. Inaugurasi Penerima Beasiswa Prestasi S-1 PHR disambut haru para penerima. Mereka berjanji akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.
Laili Azzahra Rambe dari SMA Negeri 8 Mandau, mewakili penerima lainnya mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur dan tidak menyangka dapat melewati tahapan-tahapan, hingga akhirnya bisa terpilih menjadi penerima beasiswa. Berbagai prestasi dan dan usaha-usaha yang dia lakukan di masa sekolah dinilanya terbayar sudah.
"Kami bisa di sini karena doa orang tua, guru dan teman-teman. Kami berjanji akan berusaha memanfaatkan beasiswa ini sebaik-baiknya dan belajar dengan sungguh-sungguh selama kuliah dan aktif di bidang sosial dan lingkungan,’’ tuturnya.
Angkatan pertama Beasiswa Prestasi PHR S-1 menunjukkan pencapaian gemilang. Semester pertama perkuliahan, mereka memikiki rata-rata indeks prestasi 3.62, salah satu penerima bahkan berhasil meraih indeks tertinggi 4.00.
Begitu juga dengan perlombaan, meskipun masih tingkat pertama, mereka aktif mengikuti dan mempeoleh juara, di antaranya Juara 1 Festival Bahasa Inggris yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau (UNRI) dan meraih prestasi Best Oral dalam lomba Essay Inovasi Nasional yang diselenggarakan Fakultas Farmasi Militer Universitas Pertahanan RI.
Selain itu, sebagai bagian dari ekosistem Sobat Bumi, mereka bersama penerima beasiswa Universitas Pertamina lainnya, aktif melakukan penghijauan dan menjadi katalisator energi baru terbarukan. Terbaru, pada 15 Agustus 2024 kemarin, mereka huga menanam 250 bibit di Kampung Penepul dan 50 bibit mangrove di Bandar Bakau, Dumai.