Masih ada lima orang staf khusus Jokowi dari kalangan muda ini, yaitu Putri Indahsari Tanjung (CEO dan pendiri Creativepreneur); Ayu Kartika Dewi (pendiri Gerakan Sabang Merauke), Gracia Billy Mambrasar (CEO Kitong Bisa), Angkie Yudistia (pendiri Thisable Enterprise), serta Aminuddin Maruf (santri yang juga mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).
"Deklarasi itu mengatakan perusahaan saya tidak akan mendapatkan proyek pemerintah apapun, tapi khan sayang ya? Kalau saya jadi staf khusus saya keluar saja (dari perusahaan). Jadi memang harus ada deklarasi. Kasihan anak-anak ini terkurung padahal punya potensi," kata Laode.
Namun bila mereka ingin dilihat sebagai contoh oleh anak muda lain, hal tersebut menurut Laode harus dilakukan.
"Berat kalau memang, tapi bila ingin dikenang sebagai contoh oleh teman-teman milenial, mereka harus bikin deklarasi benturan kepentingan bahwa diri pribadi mereka dan perusahaan mereka tidak akan mendapat keuntungan dari proyek negara karena konflik kepentingan adalah satu tangga terakhir sebelum perbuatan korupsi," katanya.
Dia mengaku sebelumnya dia pun berharap anak muda bertindak lebih baik dibanding kaum senior atau mauk golongan baby boomers.