Polemik Whoosh, Eks Penyidik KPK: Dugaan Pemufakatan Jahat Sulit Diusut jika China Tak Berkenan

Binti Mufarida
Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap. (Foto: iNews)

JAKARTA, iNews.id - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap menilai aparat penegak hukum perlu memeriksa pihak dari China untuk mengusut dugaan pemufakatan jahat dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh. Namun, indikasi itu sulit diusut apabila China tidak berkenan. 

“Kalau kita langsung asumsi di sini ada pemufakatan jahat, makanya salah satu yang diperiksa adalah pihak dari China. Kalau misalnya China tidak berkenan agak sulit, enggak bisa diusut,” kata Yudi dalam program Rakyat Bersuara bertajuk Ada Korupsi Triliunan di Kereta Cepat? yang tayang di iNews, Selasa (21/10/2025).

Dia menyarankan, penelusuran dugaan korupsi bisa dimulai dari bagian hilir proyek, bukan langsung menyasar tahap perencanaan yang melibatkan pihak lintas negara. 

“Makanya tekniknya bagi saya sekarang kita jangan penggal kepala naga dulu dari perencanaan,” tutur dia.

Yudi menyebut, salah satu indikasi awal yang bisa diselidiki adalah proses pengadaan lahan untuk proyek tersebut. Aparat penegak hukum perlu memastikan pembayaran ganti rugi lahan sesuai dengan nilai dan peruntukannya.

Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait
Nasional
8 hari lalu

Ekonom Ungkap China Paling Diuntungkan dari Proyek Kereta Cepat Whoosh, Ini Alasannya

Nasional
8 hari lalu

Kereta Cepat Whoosh Bikin Tekor Triliunan, Analis Politik UNJ: Ada Tanda-Tanda Korupsi

Nasional
8 hari lalu

Heboh Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Boni Hargens: Tak Ada Bukti

Nasional
8 hari lalu

Rampai Nusantara: Proyek Kereta Cepat Whoosh Bukan untuk Cari Untung

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal