Menurut Isnanta, keterlibatan perempuan dalam dalam olahraga saat ini masih rendah, baru sekitar 30-40 persen. Itu pun mayoritas atlet profesional. Dari kalangan masyarakat umum terhitung masih sedikit.
"POP ini menepis persepsi publik bahwa perempuan hanya bisa berperan di urusan rumah tangga atau karier saja. Dalam pembudayaan olahraga harusnya terus dilakukan" kata dia.
Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini berharap tidak hanya Fatayat yang melakukan ini. Sisi olahraga sebagai budaya atau gaya hidup harusnya dapat digalakkan oleh komunitas atau organisasi perempuan apapun.
"Alhamdulillah, kita sudah berhasil dengan POP di tahun pertama ini. Tujuannya memang bukan melahirkan atlet baru, tetapi membangkitkan kembali semangat perempuan untuk mau berolahraga, karena sesungguhnya ini ekspresi yang tepat," tuturnya.
Penutupan POP yang dikemas dengan perayaan Maulid Nabi turut mengundang Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Dalam pidatonya Kiai Said mengimbau seluruh umat Islam untuk menjaga persatuan NKRI. Salah satu caranya dengan menjaga Islam Nusantara.