JAKARTA, iNews.id - Pengamat intelijen Ridlwan Habib menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi perhatian besar kepada intelijen. Hal itu menanggapi pernyataan Jokowi dalam Rapim Kementerian Pertahanan, Rabu (18/1/2023) lalu, yang meminta Kemhan bisa mengorkestrasi informasi intelijen pertahanan dan keamanan.
"Ini menunjukkan perhatian yang besar dari Presiden pada BIN dan komunitas intelijen. Di forum Kemhan, tapi yang dibahas justru intelijen, berarti memang sangat diperhatikan dan sangat spesial di mata Presiden," kata Ridlwan, dikutip Sabtu (20/1/2023).
Ridlwan menjelaskan, intelijen di Indonesia memang bermuara pada single user atau satu pengguna utama, yakni Presiden Jokowi.
"Berbagai kegiatan intelijen baik di BIN, Bais, Baintelkam, Kejagung, Bea Cukai, Imigrasi dan lain lain itu muaranya untuk dilaporkan pada Presiden," ujar Ridlwan.
Karena itu, menurut Ridlwan, Presiden sebagai pengguna utama berhak mengarahkan koordinasi intelijen.
"Termasuk mekanisme koordinasi sesuai dengan keinginan user, sebagai intelijen jangan melawan user, itu pantangan besar, " katanya.